Pentingkah Oksigen (O2) dan Karbon Dioksida (CO2) Bagi Tumbuhan?
sumber gambar |
Hidroponiksaja - Tanaman membutuhkan oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dalam proses hidupnya seperti halnya kita manusia.
CO2 diperlukan tanaman dalam proses 'fotosintesis' dengan bantuan
cahaya untuk membentuk gula sederhana, sedangkan O2 diperlukan tanaman
dalam proses 'respirasi' untuk menghasilkan energi bagi tubuhnya.
Penyerdehanaan proses 'fotosintesis' adalah sebagai berikut:
6CO2 + 6H2O + cahaya ------> C6H12O6 + 6O2
Sedangkan proses 'respirasi' adalah sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 ------> 6CO2 + 6H2O + 32 ATP (adenosine triphosphate) atau energi.
Oksigen (O2)
O2 sangat dibutuhkan akar tanaman untuk menghasilkan energi yg
menunjang proses penyerapan air dan nutrisi. Dalam hidroponik, rata-rata
kebutuhan O2 terlarut (dissolved oxygen; DO) untuk pertumbuhan tanaman
yg sehat adalah 7-8 ppm (mg/L) atau pada suhu nutrisi yg terjaga di 25°C
- 30°C. (Gambar 1)
.
Dalam penelitian Baras (hortamericas.com)
untuk tanaman arugula dan butterhead lettuce disebutkan bahwa DO = 29
ppm menghasilkan pertumbuhan tanaman yg lebih cepat jika dibandingkan DO
= 7.5 ppm dan DO = 2 ppm dimana DO = 2 ppm adalah batas terendah untuk
tanaman bisa tumbuh normal tapi lambat. DO = 29 ppm menghasilkan tanaman
yg lebih besar dan lebih cepat panen (1 minggu) jika dibandingkan
dengan DO = 7.5 ppm.(Gambar 3 dan 4).
Bagaimana untuk menambahkan DO (oksigen terlarut) hingga 29 ppm? Pada penelitiannya, Baras
menyebutkan penggunaan alat 'micro/nano bubbles' untuk mensuplai DO
dalam larutan nutrisi. Rentang ukuran nano bubbles ada di 10 nm - 1 um
atau 10 nano meter - 1 micro meter. (Gambar 2).
Perlu diperhatikan bagi hidroponikers yg menggunakan sistem rakit apung
(Floating Raft) untuk selalu menjaga DO nutrisi pada level aman dengan
menggunakan banyak aerator (24 jam) atau micro/nano bubbles untuk
menghindari akar tercekam karena kurang O2. Kekurangan O2 bisa
menyebabkan akar mati dan membusuk yg bisa mengundang bakteri anaerob
untuk berkembang.
Karbondioksida (CO2)
Howard Resh dalam
bukunya 'Hydroponics for the Home Grower' menyebutkan bahwa ketersediaan
CO2 di udara rata-rata adalah 350 - 400 ppm (mg/L) yg standard untuk
kebutuhan fotosintesis tanaman. (Gambar 5.)
Untuk hidroponik dalam ruangan (indoor hydroponics), suplai kebutuhan
CO2 antara 800-1200 ppm, dengan intensitas dan kualitas pencahayaan dari
grow light yg mencukupi, dapat meningkatkan produktifitas tanaman
hingga 20%.