Pentingkah Cahaya dalam Berhidroponik?


Ilustrasi || Sumber gambar
Hidroponiksaja - Cahaya adalah salah satu "kebutuhan dasar" tanaman untuk tumbuh dan berkembang selain air, udara (CO2 dan O2) dan nutrisi.

Kebutuhan tanaman akan cahaya adalah untuk mendukung proses photosintesis yang mengubah energi cahaya menjadi rangkaian gula sederhana di dalam klorofil (zat hijau daun).

6CO2 + 6H2O --------------> C6H12O6 + 6O2
air cahaya glukosa

Tanaman membutuhkan cahaya matahari (full spectrum) dengan "intensitas/irradiance" kurang lebih sebagai berikut:
1. Pertumbuhan vegetatif: 10.000-15.000 lux
2. Pertumbuhan generatif: 21.000-25.000 lux
Bisa dilihat pada (Gambar 1.)
Sedangkan untuk "spectrum" cahaya yg dibutuhkan tanaman untuk photosintesis atau Photosynthetically Active Radiation (PAR) biasanya adalah:
1. Spectrum warna biru-cyan: 400-540 nm dan
2. Spectrum warna orange-merah: 600-650 nm
Kebanyakan tanaman menolak warna hijau, itulah mengapa daun tanaman kebanyakan berwarna hijau. Full spectrum cahaya matahari yg visible (bisa dilihat mata) seperti pada (Gambar 2.)

Jadi jika tanaman kekurangan cahaya akan mengakibatkan:
1. Etiolasi: pertumbuhan batang kecambah yg memanjang (leggy) karena mencari cahaya
2. Warna daun pucat dan cenderung kekuningan
3. Pertumbuhan lambat sehingga masa panen mundur
4. Gagal berbunga karena lama penyinaran kurang panjang (photoperiodism) dan lain-lain

Untuk hidroponik di dalam ruangan (indoor) biasanya menggunakan bantuan cahaya lampu dimana intensitas dan spectrum cahayanya bisa dimodifikasi. Lampu yang biasa dipakai untuk hidroponik indoor antara lain:
1. Compact Fluorescence Lamp (CFL) atau kita menyebutnya sebagai lampu TL
2. Lampu Metal Halide
3. Lampu LED full spectrum dan lain-lain
Bisa dilihat pada (Gambar 3. dan Gambar 4.)



Untuk penggunaan lampu LED hidroponik indoor biasanya dibedakan menjadi 2 jenis sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman:
1. Lampu LED merah dan biru: fase kecambah dan vegetatif
2. Lampu LED orange dan merah: fase generatif atau pembungaan
Bisa dilihat pada (Gambar 5. dan Gambar 6.)




Kedua jenis lampu LED diatas dikombinasikan dengan intensitas cahaya yg sampai ke permukaan tanaman dengan ukuran Photosynthetic Photon Flux Density (PPFD; mikro mol/detik/m2) range 400-700 nm dan Yield Photon Flux (YPF) range 360-760 nm (termasuk UV/Ultraviolet dan IR/Infra Red).

Untuk fase pembungaan tanaman yg dipengaruhi oleh lama penyinaran (photoperiodism) bisa dikategorikan ke dalam:
1. Tanaman hari pendek (<12 jam) spt padi dan kedelai
2. Tanaman hari panjang (>12 jam) spt lettuce, wheat, carnation dll
3. Tanaman hari netral spt tomat dan timun yg akan berbunga sesuai umur yg memasuki fase generatif

Semoga bermanfaat ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel